Tips Kesehatan | Resep Tradisional

Sunday, 25 September 2016

Stroke; Mengenal Gejala, Faktor Risiko, dan Pencegahan

Stroke merupakan penyakit kardiovaskular yang terjadi karena aliran darah yang menuju ke otak mengalami gangguan. Hal ini disebabkan karna adanya sumbatan darah yang menggumpal dan memenuhi aliran darah tersebut.

Selai itu, stroke juga terjadi karena adanya salah satu pembuluh darah di otak pecah, sehingga aliran darah yang menuju ke otak terhambat. Hal ini bisa mengakibatkan darah yang  membawa oksigen ke otak tidak sampai. Dengan kondisi demikian, sel-sel yang terdapat di otak menjadi mati karena tidak menerima oksigen yang dibawa melalui darah tadi. 


Sumber: darpanmagazine.com

Hingga sat ini, penyakit stroke tergolong pada penyakit yang banyak menyebabkan kematian. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menyatakan bahwa stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah penyakit jantung dan kanker.

Begitu juga dengan kasus yang ada di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian nomor tiga. Hal ini disebabkan karena banyak penderita stroke yang tidak tertolong dan berakhir dengan kematian.

Stroke tidak hanya menyerang orang-orang yang berusia di atas 55 tahun, tetapi dapat menyerang siapa saja. Baik tua maupun muda, bahkan bayi dan anak-anak juga bisa terserang penyakit ini karena bawaan kelainan pembuluh darah yang mudah pecah.

Penyakit ini dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu stroke iskemik dan stroke hemogramik. Stroke iskemik terjadi karena asupan darah yang ke otak berkurang atau terhenti. Ini terjadi ketika asupan darah ke otak berkurang atau terhenti.

Adapun jenis stroke hemogramik adalah jenis stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang ada di area otak.

Mengenali gejala stroke
Ada beberapa gejala yang ditimbulkan dari serangan stroke yang perlu anda ketahui sebagaimana berikut.

1. Penderita mengalami kelumpuhan
Penderita kehilangan kekuatan pada salah satu anggota tubuhnya, baik kanan maupun kiri. Tangan penderita tiba-tiba tidak bisa difungsikan dengan baik, apalagi untuk membawa beban berat. Kondisi ini disebabkan oleh adanya peredaran darah yang tidak normal pada otak.

2. Wajah tampak perot
Selain terjadi kelumpuhan pada salah satu bagian badan, penderita juga biasanya mengalami perot pada wajahnya. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan pada saraf otak nomor 7 di sentral. Gejala ini biasanya terjadi bersamaan dengan gejala lainnya, berbicara yang tidak jelas atau tidak bisa dimengerti.

Gejala ini dapat diketahui dengan cara meminta penderita untuk menunjukkan giginya. Apabila sudut bibirnya tidak simetris atau tertarik hanya ke salah satu sisi saja maka hal itu adalah gejala wajah perot dan positif menderita stroke.

3. Gangguan dalam berbicara
Sebagaimana disinggung di atas, penderita stroke juga bisa mengalami gangguan berbicara sehingga pelo dan tidak jelas. Gejala ini terjadi akibat tidak berfungsinya saraf otak nomor 12 atau lobus frontal-temporal di otak.

Untuk memastikan hal ini, cobalah meminta penderita untuk menjulurkan lidahnya. Jika lidah terjulur ke depan dengan lurus, maka itu normal. Namun sebaliknya, jika lidah yang dijulurkan condong atau miring ke sisi bagian tubuh yang lumpuh yang membuatnya pelo, maka penderita positif menderita stroke.

4. Pusing berputar
Penderita positif stroke juga akan mengalami vertigo yang disebabkan karena adanya gangguan sistem keseimbangan pada otak kecil. Pusing atau sakit kepala yang dirasakan oleh penderita stroke biasanya disertai dengan mual-mual, gangguan pada penglihatan, dam wajah terasa kebal.

5. Nyeri pada kepala
Penderita stroke juga akan mengalami rasa nyeri pada bagian kepala. Nyeri pada kepala merupakan gejala umum yang sering kali dijumpai termasuk pada penyakit stroke. Biasanya nyeri kepala yang dirasakan oleh penderita stroke datang secara mendadak dengan tingkatan yang berat dan disertai gejala gangguan saraf yang lain.

6. Penurunan kesadaran
Penderita juga bisa mengalami penurunan kesadaran, penderita stroke perdarahan. Karenanya, penderita stroke kadang kala bisa langsung ambruk jika serangan stroke tiba-tiba terjadi. Hal ini selain karena dipengaruhi oleh factor kelumpuhan di atas, juga karena penderita mengalami penurunan kesadaran.

Dari beberapa gejala yang disebutkan di atas perlu menjadi perhatian bahwa gejala tersebut merupakan gejala stroke yang sangat berbahaya karena bisa mengantarkan penderita pada kematian. Oleh karena itu, apabila Anda mendapati gejala tersebut pada diri Anda maupun orang di sekitar Anda, segeralah meminta bantuan medis untuk memeriksa supaya dapat segera ditangani.

Faktor risiko Stroke
Ketidaknormalan aliran darah ke otak yang terjadi beberapa detik saja dapat menyebabkan seseorang pingsan, apalagi jika terjadi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal tersebut tentu saja akan berakibat pada kelumpuhan seperti gejala pada stroke.

Sejatinya, banyak faktor risiko yang menyebabkan serangan stroke terjadi, seperti faktor genetik, gaya hidup, dan juga karena komplikasi penyakit. Dari beberapa faktor risiko yang sering terjadi, dapat dikategorikan dalam dua kategori, yakni faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah.

1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi beberapa hal berikut ini.

─ Keturunan atau faktor genitik
Sesuai dengan penemuan para ahli kesehatan bahwa faktor genetik atau keturunan hampir menjadi faktor risiko dari semua penyakit, tidak terkecuali penyakit stroke. Sebagian besar dari penyebab stroke adalah karena faktor keturunan ada anggota keluarga yang memiliki sejarah menderita penyakit stroke. 

─ Jenis kelamin
Menurut studi kasus yang sering kali ditemukan, laki-laki mempunyai risiko terkena stroke yang lebih tinggi daripada perempuan, hingga tiga kali lipat. Stroke yang menyerang laki-laki  lebih sering berupa stroke iskemik daripada hemoragik. Sedangkan stroke yang menyerang kaum perempuan lebih banyak jenis stroke hemoragik daripada jenis stroke iskemik.

─ Umur
Semakin tua umur seseorang, risiko stroke semakin tinggi. Hal  ini disebabkan karena proses penuaan menyebabkan semua organ tubuh mengalami penurunan fungsi yang terjadi secara alamiah.

Pada orang-orang lanjut usia, pembuluh darah lebih kaku karena adanya plak. Tetapi belakangan ini, stroke juga bisa menyerang usia lebih mudah yang disebabkan karena pada pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi.

2  Faktor yang dapat diubah
Adapun faktor risiko stroke yang dapat diubah meliputi beberapa hal berikut.

─ Hipertensi
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan stroke karena dapat mengakibatkan rusaknya sel-sel endotel pembuluh darah yang melalui pengrusakan lipid di bawah otot polos. Karenanya, jika anda mengalami hipertensi, segera turunkan dengan cara melakukan olah raga secara teratur, pola makan yang baik, dan rajin melakukan cek up.

─ Penyakit jantung
Stroke juga dapat disebabkan oleh penyakit jantung yang diderita oleh seseorang. Bahkan orang yang melakukan pemasangan katup jantung buatan juga akan meningkatkan risiko stroke.

─ Diabetes Melitus
Diabetes juga merupakan bagian dari faktor risiko stroke. Karenanya, penderita diabetes mempunyai risiko terserang stroke. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah pada penderita diabetes lebih kaku. Bahkan adanya peningkatan ataupun penurunan kadar glukosa darah secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan kematian otak.

─ Obesitas
Biasanya, orang yang mengalami obesitas cenderung berisiko menderita serangan stroke. Hal ini disebabkan karena kadar lemak dan kolsterol yang tinggi pada penderita obesitas. Tidak hanya stroke, obesitas juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hiperkolesterol, dan diabetes melitus.

─ Kolestrol tinggi
Seperti diketahui bahwa kolesterol adalah zat yang paling berperan dalam terbentuknya arteriosklerosis pada lapisan dalam pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah, terutama pembuluh darah di otak. Penyumbatan yang menutupi seluruh rongga pembuluh darah dapat mengakibatkan aliran darah pada jaringan otak terhenti dan terjadi stroke.

─ Gaya hidup yang tidak sehat
Gaya hidup juga bagian dari salah satu faktor risiko terserang stroke. Gaya hidup yang tidak sehat akan berakibat pada kesehatan seseorang dan tidak sedikit dari beberapa penyakit yang mematikan disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat.

─ Merokok
Menurut para ahli kesehatan, rokok banyak mengandung nikotin sehingga menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, menurunkan kolestrol HDL, meningkatkan kolesterol LDL dan mempercepat arteriosklerosis.

─ Mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang
Alkohol dan obat-obatan terlarang dapat menyebabkan menyempitnya pembuluh darah di otak dan menyebabkan terjadinya stroke. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah yang berfungsi mengirim oksigen ke daerah otak terganggu.

─ Mendengkur
Masih banyak orang mungkin Anda sendiri tidak mengetahui bahwa kebiasaan mendengkur dapat menyebabkan serangan stroke. Salah satu hasil penelitian mengatakan bahwa kebiasaan mendengkur dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dan memicu terjadinya stroke, karena oksigen yang dibawa oleh darah dikirim ke otak mengalami penurunan sehingga berakibat stroke.

Pencegahan stroke
Banyak hal yang dapat anda lakukan untuk mencegah sersangan stroke di kemudian hari. Beberapa di antaranya ialah sebagai berikut.

1. Mengendalikan faktor risiko
Di atas dijelaskan bahwa terdapat bebeapa penyakit yang dapat menyebabkan serangan stroke, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol. Oleh karena itu, Anda perlu mengendalikan faktor risiko tersebut untuk mengurangi serangan stroke.

2. Diet rendah lemak dan garam
Di atas juga telah dijelaskan bahwa hipetensi dan hiperkolesterol merupakan faktor risiko utama stroke. Oleh karena itu, diet rendah lemak dan garam akan menurunkan risiko terkena penyakit stroke, karena lemak yang berlebihan menyebabkan hipertensi.

3. Berolahraga
Selain dapat menggerakkan anggota tubuh, olahraga juga dapat melancarkan aliran darah. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa orang yang melakukan olahraga secara teratur dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah yang merupakan risiko dari stroke.

4. Berhenti merokok dan hindari asapnya
Kandungan rokok, seperti nikotin, menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga meningkatkan pembuluh darah arteri dan pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok aktif mempunyai peluang lebih besar terkena stroke, begitu juga dengan perokok pasif. Oleh karena itu, anda tidak hanya disarankan untuk berhenti merokok, tetapi juga menghindari asap rokok. 

5. Jauhi alkohol
Jauhi alkohol sebab ia dapat menaikkan tekanan darah, memperlemah jantung, mengentalkan darah, dan menyebabkan kakunya pembuluh darah. Semakin banyak Anda mengonsumsi alkohol maka akan semakin meningkat kemungkinan terkena stroke.

6. Berhenti memakai obat-obatan terlarang
Berhenti dan jauhi obat-obatan terlarang tersebut jika Anda ingin sehat. Beberapa obat-obatan terlarang seperti heroin, kokain, dan amfetamin hanya akan memperburuk kesehatan Anda, termasuk meningkatkan risiko serangan stroke.

Stroke; Mengenal Gejala, Faktor Risiko, dan Pencegahan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: sehat-itu-mudah

0 comments:

Post a Comment