Tuberkulosis atau TB/TBC merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan dan bersifat menular. Penyakit ini disebabkan oleh kuman TB yang disebut Mikrobakterium Tuberkulosa. Kuman ini merupakan suatu basil aerobik tahan asam serta sangat tahan terhadap zat kimia dan faktor fisik. Ia menyukai daerah yang banyak ogsigen dan senang tinggal di daerah apeks paru-paru yang kandungan ogsigennya tinggi.
Karenanya, sinar matahari pagi sangat penting bagi penderita penyakit ini karena bisa membunuh kuman sehingga penderita bisa sembuh lebih cepat. Dan perlu diketahui bahwa dalam tubuh, kuman ini bisa istirahat selama beberapa tahun dan hanya sinar matahari pagi yang bisa membunuhnya.
Yang membuat kuman ini tahan asam ialah karena sebagian besar komponen Mycobacterium tuberculosis adalah berupa lemak/lipid. Kuman ini bentuknya seperti batang dengan ukuran panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-06 mm dengan bentuk agak bengkok. Ia mampu hidup dalam udara kering maupun dingin. Bahkan kuman ini juga bisa bertahan hidup bertahun-tahun dalam lemari es. Dan kuman ini lebih banyak menyerang paru-paru (90%) daripada organ tubuh lainnya sehingga kasus yang ada sejauh ini lebih banyak TB paru.
Sumber penularan dan penyebab TB
Sumber penularan penyakit ini ialah melalui udara, baik saat penderita berbatuk maupun bersin. Udara dalam bentuk droplet atau percikan dahak yang keluar ini mengandung kuman sehingga menyebar ke udara dan kuman ini mampu bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Hal ini apabila terhirup orang lain hingga saluran pernapasan, maka kuman tersebut akan berpindah ke tubuh orang tersebut.
Dalam konteks ini Joko Suryo mengatakan bahwa selama kuman TB ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman tersebut dapat menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limpa, saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh lainnya. Kuman ini juga bisa menyebar dan menular melalui kontak antara tetes ludah atau dahak dengan luka terbuka pada kulit.
Ada beberapa hal mengapa seseorang sangat berisiko dan rentan terhadap serangan infeksi TB ini. Beberapa di antaranya ialah seperti infeksi virus HIV, kepadatan penduduk, dan gizi buruk. Untuk itulah, penyakit TB ini identik dengan penyakit kemiskinan sekalipun faktanya tidak selalu demikian.
Selain itu, penyakit ini juga dapat dipicu oleh adanya penyakit paru-paru kronis. Begitu juga dengan silikonis, orang-orang yang merokok, adanya penyakit tertentu seperti alkoholis atau pecandu alcohol, dan menderita diabetes mellitus. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid dan infliximab (antibodi monoklonal anti-αTNF) juga merupakan faktor resiko yang semakin penting, terutama di kawasan dunia berkembang.
Gejala TB
Lalu apa saja gejala dari TB? Jika diamati sepintas, gejala TB khususnya TB Paru sangat mirip dengan gejala kanker paru. Dalam hal ini, keduanya sama-sama ditandai dengan timbulnya batuk yang terjadi secara terus-menerus dan berdahak selama kurang lebih tiga bekan atau lebih. Namun demikian, batuk pada penderita TB disertai darah pada dahaknya sehingga disebut batuk darah. Selain itu, penderita juga bisa mengalami sesak nafas dan timbulnya rasa nyeri pada dada.
Badan penderita juga menjadi lemas dan lesu karena tubuh sedang kehilangan tenaga yang disertai menurunnya nafsu makan dan juga menurunnya berat badan tanpa sebab yang jelas. Serangan penyakit ini juga ditandai oleh timbulnya demam atau meriang yang berlangsung lama hingga bisa mencapai lebih dari satu bulan. Gejala lainnya adalah penderita kerap kali berkeringat pada malam hari, pun tanpa penyebab yang jelas.
Cara air putih atasi TBC dan cara terapinya
Adapun cara terapi TB dengan menggunakan air putih ialah Anda bisa meminum air dengan takaran 2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap hari. Waktu terbaik melakukan terapi ini ialah pada pagi hari yang dilakukan kurang lebih selama 3 bulan atau 90 hari.
Air putih yang Anda minum ini bisa membantu menyembuhkan TB Anda dengan cara membasmi kuman penyebab TB. Dan yang paling penting, lakukan pula terapi sinar matahari sebab diketahui sinar matahari mampu membunuh kuman lebih cepat.
0 comments:
Post a Comment