Diabetes adalah penyakit gula atau yang juga dikenal dengan kencing manis. Sudah mafhum bahwa diabetes ini sangat identik dengan penyakit orang tua karena banyak menyerang orang tua. Penyakit ini disebabkan oleh banyak faktor seperti gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat.
Penyakit ini juga bisa menyerang anak bahkan persentasenya dari tahun ke tahun semakin naik. Hal ini berdasarkan hasil beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa tren anak-anak penderita diabetes dewasa ini mengalami peningkatan. Namun begitu, diabetes pada anak tidak bisa langsung dirasakan pada waktu serangan dimulai, melainkan penyakit ini akan terdeteksi setelah anak masuk usia 7 tahun ke atas.
Serangan diabetes pada anak ini ditandai oleh adanya sejumlah gejala yang mirip dengan gejala diare seperti muntah, dan sering buang air besar. Bahkan anak dengan serangan diabetes juga bisa mengalami menurunnya kesadaran hingga koma, dehidrasi berat, kejang-kejang dan sebagainya. Anak juga mengalami panas namun napas anak penderita diabetes berbau asam (aseton).
Penyebab diabetes pada anak
Diabetes mellitus menyerang anak disebabkan karena tingginya asupan gula pada makanan anak-anak. Bahkan penyebab ini disinyalir menjadi penyebab yang paling uama terjadinya diabetes pada anak. Hal ini didukung oleh hasil sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa diabetes pada anak ini mempunyai kaitan yang sangat erat dengan tingginya asupan gula pada makanan anak-anak.
Atas peristiwa dan adanya temuan ini, WHO kemudian memberikan rekomendasi dan batasan asupan gula pada anak tidak lebih dari 10 persen dari total energi yang dikonsumsi. Jika melebihi angka tersebut, besar kemungkinan anak mempunyai risiko yang sangat besar mengalami diabetes akibat kadar gula yang terlalu tinggi untuk anak.
Untuk itu, memberikan makanan rendah gula adalah sebuah pencegahan dini yang paling baik untuk dilakukan. Bahkan menurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia tahun 2004, seharusnya anak usia antara 3—5 tahun idealnya konsumsi gula kurang dari 25 gram dalam setiap harinya (5 sendok teh). Adapun untuk anak-anak di atas usia itu, 4—6 tahun, idealnya asupan gula tidak lebih dari 38 gram atau 8 sendok teh.
Dari itu dapat dijelaskan bahwa bahwa diabetes adalah suatu penyakit yang timbul akibat oleh gaya hidup yang tidak sehat. Makanan dan minuman yang mengandung terlalu banyak gula menjadi penyebab diabetes mellitus paling utama pada anak. Namun selain itu, diabetes juga bisa menyerang anak yang Selain itu, kurang gerak juga bisa menjadi pemicu timbulnya diabetes pada anak.
Gejala Diabetes pada anak
Bagaimana gejala anak yang terserang diabetes? Anak yang mengalami diabetes menunjukkan beberapa gejala sebagaimana berikut.
—Mudah merasa lapar
Anak yang mengalami serangan diabetes sering kali mengalami lapar (polifagi) meskipun sering makan. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya jumlah insulin di dalam tubuh anak sehingga gula yang masuk dalam tubuh tidak bisa masuk ke dalam sel. Akibatnya, tubuh menjadi kehabisan energi dan untuk mendapatkannya tubuh harus mendapatkan makan setiap waktu. Dan alarm masalah ini, ialah ditunjukkan dengan timbulnya rasa lapar setiap saat
—Banyak makan
Karena sering lapar, maka akan dengan serangan diabetes juga sering makan. Hal ini disebabkan karena tubuh belum mendapatkan energi sehingga tubuh akan selalu merasakan lapar. Meskipun anak sering makan dan makanan sudah masuk ke dalam tubuh, namun energi belum bisa dibentuk karena glukosanya tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh.
—Sering merasa haus dan buanga air kecil
Anak yang terkena serangan diabetes mellitus juga akan cepat merasa haus (polidipsi) dan juga sering buang air kecil (poliuri). Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya kelebihan gula dalam darah sehingga membuat cairan ditarik ke jaringan. Hal dapat menyebabkan anak sering merasakan haus yang pada gilirannya membuatnya banyak minum. Kondisi ini dapat berimplikasi pada intensitas buang kecil yang lebih sering.
—Terjadi gangguan penglihatan
Anak dengan penyakit diabetes mellitus juga sering kali mengalami gangguan penglihatan akibat kadar gula dalam darah cukup tinggi. Hal ini pada akhirnya meningkatkan cairan dalam tubuh, termasuk di dalamnya cairan pada mata sehingga mata terjadi gangguan penglihatan di mana mata menjadi kabur. Dalam hal ini, lensa mata tertarik sehingga ini dapat menyebabkan menurunnya kemampuan fokus pada anak secara drastic.
—Mudah lesu dan lelah
Anak mungkin juga akan menghalami kondisi mudah lesu dan lelah padahal tidak sedang melakukan aktivitas yang berat. Kondisi ini disebabkan karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi.
—Anak menjadi labil
Anak dengan diabetes mellitus juga akan mengalami perubahan dalam perilakunya. Anak menjadi sering mudah labil dan merasa jengkel dalam menghadapi sesuatu yang disebabkan karena meningkatnya kadar gula dalam darah.
—Berat badan menurun
Anak dengan penyakit diabetes mellitus juga akan mengalami penurunan berat badan secara drastis, mengeluh lelah atau rewel. Sekalipun anak banyak makan, berat badannya anak tetap dan malah turun. Hal ini disebabkan karena tubuh mulai menggunakan sumber lain untuk energi, seperti lemak dan otot akibat sel tubuh yang tidak bisa menyerap glukosa secara normal untuk dijadikan energi.
—Infeksi jamur (infeksi ragi organ vital)
Anak dengan diabetes mellitus juga akan mengalami infeksi jamur, utamanya anak perempuan. Pada anak dengan diabetes tipe 1, infeksi jamur bisa terjadi pada daerah kemaluannya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya ruam popok.
Jika beberapa perubahan dan gejala tersebut terdapat pada anak Anda, segeralah periksakan diri anak Anda sebab dikhawatirkan anak Anda positif mengidap penyakit diabetes. Dengan pemeriksaan yang dini, memungkinkan anak Anda segera mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari terjadinya akibat terburuk. Sebab ketika diabetes ini sudah parah, pengobatan tentu saja akan lebih sulit dan bahkan biaya pengobatan pun tenru lebih besar.
Bagaimana gejala anak yang terserang diabetes? Anak yang mengalami diabetes menunjukkan beberapa gejala sebagaimana berikut.
—Mudah merasa lapar
Anak yang mengalami serangan diabetes sering kali mengalami lapar (polifagi) meskipun sering makan. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya jumlah insulin di dalam tubuh anak sehingga gula yang masuk dalam tubuh tidak bisa masuk ke dalam sel. Akibatnya, tubuh menjadi kehabisan energi dan untuk mendapatkannya tubuh harus mendapatkan makan setiap waktu. Dan alarm masalah ini, ialah ditunjukkan dengan timbulnya rasa lapar setiap saat
—Banyak makan
Karena sering lapar, maka akan dengan serangan diabetes juga sering makan. Hal ini disebabkan karena tubuh belum mendapatkan energi sehingga tubuh akan selalu merasakan lapar. Meskipun anak sering makan dan makanan sudah masuk ke dalam tubuh, namun energi belum bisa dibentuk karena glukosanya tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh.
—Sering merasa haus dan buanga air kecil
Anak yang terkena serangan diabetes mellitus juga akan cepat merasa haus (polidipsi) dan juga sering buang air kecil (poliuri). Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya kelebihan gula dalam darah sehingga membuat cairan ditarik ke jaringan. Hal dapat menyebabkan anak sering merasakan haus yang pada gilirannya membuatnya banyak minum. Kondisi ini dapat berimplikasi pada intensitas buang kecil yang lebih sering.
—Terjadi gangguan penglihatan
Anak dengan penyakit diabetes mellitus juga sering kali mengalami gangguan penglihatan akibat kadar gula dalam darah cukup tinggi. Hal ini pada akhirnya meningkatkan cairan dalam tubuh, termasuk di dalamnya cairan pada mata sehingga mata terjadi gangguan penglihatan di mana mata menjadi kabur. Dalam hal ini, lensa mata tertarik sehingga ini dapat menyebabkan menurunnya kemampuan fokus pada anak secara drastic.
—Mudah lesu dan lelah
Anak mungkin juga akan menghalami kondisi mudah lesu dan lelah padahal tidak sedang melakukan aktivitas yang berat. Kondisi ini disebabkan karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi.
—Anak menjadi labil
Anak dengan diabetes mellitus juga akan mengalami perubahan dalam perilakunya. Anak menjadi sering mudah labil dan merasa jengkel dalam menghadapi sesuatu yang disebabkan karena meningkatnya kadar gula dalam darah.
—Berat badan menurun
Anak dengan penyakit diabetes mellitus juga akan mengalami penurunan berat badan secara drastis, mengeluh lelah atau rewel. Sekalipun anak banyak makan, berat badannya anak tetap dan malah turun. Hal ini disebabkan karena tubuh mulai menggunakan sumber lain untuk energi, seperti lemak dan otot akibat sel tubuh yang tidak bisa menyerap glukosa secara normal untuk dijadikan energi.
—Infeksi jamur (infeksi ragi organ vital)
Anak dengan diabetes mellitus juga akan mengalami infeksi jamur, utamanya anak perempuan. Pada anak dengan diabetes tipe 1, infeksi jamur bisa terjadi pada daerah kemaluannya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya ruam popok.
Jika beberapa perubahan dan gejala tersebut terdapat pada anak Anda, segeralah periksakan diri anak Anda sebab dikhawatirkan anak Anda positif mengidap penyakit diabetes. Dengan pemeriksaan yang dini, memungkinkan anak Anda segera mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari terjadinya akibat terburuk. Sebab ketika diabetes ini sudah parah, pengobatan tentu saja akan lebih sulit dan bahkan biaya pengobatan pun tenru lebih besar.
0 comments:
Post a Comment