Jantung mempunyai fungsi yang sangat penting dalam tibuh, karenanya, kerusakan pada jantung bisa berakibat fatal. Untuk itu, menjaga kesehatan jantung sangat penting pula untuk dilakukan, terutama bagi Anda yang masih berusia muda. Sebab, jika Anda tidak pandai menjaga kesehatan jantung, risiko kerusakan jantung di usia tua sangat tinggi.
Fungsi jantung menurun pada usia tua
Alasan utama mengapa Anda harus menjaga kesehatan jantung sejak usia muda ialah karena seiring dengan semakin tua umur seseirang, semua organ tubuh mulai mengalami penurunan fungsi, termasuk jantung dan pembuluh darah. Kondisi ini dapat memperparah risiko penyakit jantung, dan yang paling sering adalah Penyakit Jantung Koroner, Serangan jantung, dan gagal jantung.
Untuk itu, perlu ditegaskan bahwa pada orang usia lanjut, kekuatan mesin pompa jantung secara alami mengalami kemunduran. Ini disebabkan karena bebagai pembuluh darah penting dalam jantung dan otak mengalami kekakuan, bahkan lapisan intim juga menjadi kasar. Kebiasaan merokok dan adanya beberapa gangguan penyakit seperti hipertensi, diabetes mellitus, kadar kolesterol tinggi, dan lain-lain, menjadi penyebab utamanya. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko timbulnya penggumpalan darah dan trombosis.
Dalam konteks ini, Hana Santoso & Hana Ismail (2009: 19) dalam bukunya Memahami Krisis Lanjut Usia menjelaskan bahwa pada proses penuaan, jantung mengalami hipertrofi (pembesaran jantung karena sel-sel otot jantung membesar), pada hal organ-organ lain mengalami penciutan dan pengecilan. Dinding kamar jantung menebal, katup-katup jantung menebal dan kaku, sehingga kontraktilitas (daya pompa otot jantung) menurun. Hal ini menyebabkan para lansia merasa cepat lelah jika berjalan jauh dan mengeluh sesak napas jika menaiki beberapa tangga.
cara pemeriksaan denyut nadi
Selain itu, dinding pembuluh darah juga mengalami penebalan dan pengerasan sehingga menjadi kaku. Diameter rongga pembuluh darah mengecil atau menyempit sehingga aliran darah tidak selancar pasa orang yang berusia muda. Ini menyebabkan elastisitas (kelenturan) pembuluh darah menjadi berkurang. Inilah yang disebut aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Hal ini disebabkan karena adanya penambahan jaringan ikat, kalsifikasi, dan penimbunan lemak.
Begini Cara Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Jantung
Berangkat dari penjelasan di atasm para lansia dianjurkan untuk selalu memantau perkembangan jantungnya setiap saat. Hal ini dikarenakan karena pada dasarnya, kesehatan jantung sangat menurun pada usia itu. Terlebih lagi, jantung mempunyai peran yang sangat penting bagi tubuh sehingga jika saja sedikinya jantung mengalami gangguan secara tubuh manusia juga akan mengalami gangguan secara permanen. Apalagi jika sampai terjadi kerusakan pada jantung, risiko yang paling fatal bisa terjadi seperti kematian.
Dari itu, pemeriksaan kesehatan jantung adalah hal yang harus dilakukan, baik pemeriksaan medis maupun pemeriksaan sendiri untuk mengukur denyut jantung. Karenanya, berikut ini akan diuraikan beberapa cara pemeriksaan jantung tersebut.
a. Pemeriksaan jantung melalui denyut nadi
Pemeriksaan jantung dapat Anda lakukan sendiri di rumah dengan cara pemeriksaan lewat denyut nadi. Pemeriksaan jenis ini sangat mudah dilakukan karena di samping tanpa biaya, juga mempunyai tingkat akurasi yang cukup tinggi. Namun sebelumnya, Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai denyut jantung Anda dihitung permenit.
Sebagaimana dikatakan Lanny Sustrani, dkk (2006: 55) dalam bukunya Diabetes: Informasi Lengkap untuk Penderita & Keluarga, normalnya denyut jantung ialah sekitar 60—100 denyut permenit. Untuk seorang atlit, denyut jantung normal berada pada kisaran 40 kali permenit. Keduanya memiliki denyut yang berbeda dan itu sangat normal. Pada serorang atlit, dia sering melatih otot-ototnya sehingga secara otomatis dia juga sering melatih jantungnya. Ini membuat kerja jantung secara berangsur-angsur semakin meningkat. Lebih rendah denyut jantung normal tersebut berarti lebih sehat, karena jantung dapat memompa darah dengan hanya membutuhkan tenaga yang lebih sedikit. Bagi mereka yang jarang berolahraga, jantungnya kurang terlatih, sehingga membutuhkan lebih banyak tenaga untuk mengangkut darah ke seluruh tubuh.
Setelah mengetahu hal ini, mari kita coba bagaimana cara memeriksa jantung sendiri melalui denyut nadi ini. Cara adalah sentuh dan tekan denyut nadi yang ada di pergelangan tangan bagian dalam, lebih tepatnya di bawah jempol. Letakkan jari tangan pada daerah tersebut lalu raba sampai ketemu daerah atau bagian yang berdenyut. Sebelum melakukan penghitungan, rasakan terlebih dahulu denyutan nadi tersebut, lalu selanjutnya mulai menghitung. Adapun waktu yang paling baik untuk melakukan penghitungan denyut nadi ini ialah pada waktu pagi karena pada waktu itu jantung baru selesai istirahat.
Setelah ditekan, segera lakukan penghitungan sampai satu menit. Rasakan dan hitung, berapa kali denyut itu terjadi pada dalam satu menit. Jika Anda merasa itu terlalu lama, Anda bisa juga melalukannya dengan cara menggunakan timer untuk mencatat 10 detik pertama. Caranya, jumlahkan denyut yang telah dihitung tersebut dengan dikalikan enam.
Setelah selesai menghitung, segera cocokkan dengan data di atas. jika Anda seorang manusia normal dan denyut jantung Anda melebihi angka 100 maka itu mengindikasikan adanya suatu gangguan pada jantung Anda. Begitu juga dengan seorang atlet, jika angka denyut jantung Anda di atas 40, maka itu pertanda adanya gangguan pada jantung Anda. Kedua kondisi ini menunjukkan suatu kondisi yang disebut tachycardia (gangguan irama jantung yang terlalu cepat). Gangguan ini bisa dijadikan indikasi awal terjadinya penyakit jantung yang serius karena dalam kondisi ini tengah terjadi kekacauan sinyal listrik yang berkaitan erat dengan stimulus otot jantung.
b. Pemeriksaan medis jantung
Jika Anda ingin melakukan pemerikasaan jantung secara medis, Anda bisa langsung mendatangi dokter spesialis jantung. Biasanya, ada beberapa tipe pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter atau para medis untuk memeriksa kesehatan jantung pasien Anda. Beberapa pemeriksaan yang paling umum ialah Pemeriksaan Elektrokardiogram. Pemeriksaan ini merupakan suatu pemeriksaan yang biasanya dilakukan oleh doketr terhadap pasien untuk mengetahui aktivitas elektrik (listrik) jantung yang dicatat oleh elektroda yang ditempatkan di dada.
Adapun pemeriksaan lainnya adalah Pemeriksaan dengan teknik pencitraan. Pemeriksan jenis ini adalah pemeriksaan terhadap kondisi arteri untuk mengetahui adanya penyumbatan. Pemeriksaan ini mempunyai banyak jenis seperti Radioisotope scan, Ekokardiogram, CT scan, dan MRI.
0 comments:
Post a Comment